SMP Negeri 25 Bandar Lampung menghadirkan program yang memadukan pendidikan, lingkungan, dan ekonomi melalui pengembangan inovasi sekolah yang diberi nama IG SPANDALA. IG SPANDALA adalah singkatan dari Integrated Garden SMPN 25 Bandar Lampung, merupakan kebun terintegrasi berbasis QR code yang menggabungkan beragam jenis tanaman, seperti sayuran, buah-buahan, serta tanaman obat keluarga (TOGA). Kebun ini menjadi ruang edukatif tempat siswa belajar langsung tentang keanekaragaman tumbuhan, kesehatan, hingga kewirausahaan.
Hasil dari kebun dimanfaatkan secara ekonomi. Sebagian hasil panen dijual kepada warga sekolah maupun kepada warga sekitar dan sebagian lagi diolah menjadi produk sederhana seperti jus, salad, dan minuman herbal lainnya. Integrated Garden juga diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas makanan di kantin sekolah. Sayur dan buah hasil panen digunakan dalam menu sehat bagi siswa dan guru yang dijual di kantin sekolah dengan harga yang relatif murah. Hal ini mendukung pola hidup sehat serta memperkuat pemahaman siswa tentang pentingnya konsumsi makanan alami.
Keberadaan kebun ini juga memperkuat program Adiwiyata sekolah, yang menekankan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan.
Pemasangan ecobrik di beberapa bagian dari kebun selain merupakan salah satu upaya mencegah pencemaran lingkungan karena limbah botol plastik, juga menciptakan kebun yang indah dan instagramable sehingga diharapkan dapat mendukung kesehatan mental bagi siswa dan siapa saja yang berkunjung di kebun ini.
Melalui kebun ini, SMPN 25 Bandar Lampung tidak hanya menanam pohon, tetapi juga menanam nilai dan memanen masa depan. Melalui program ini, SMPN 25 Bandar Lampung menunjukkan bahwa sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang tumbuhkembang yang menyeluruh – untuk ilmu, karakter, dan kehidupan.
Dengan semangat inovatif dan kolaboratif, Integrated Garden menjadi contoh nyata bahwa kebun sekolah bisa menjadi pusat pembelajaran yang hidup, produktif, dan berdampak luas – baik dari sisi edukasi, lingkungan, maupun ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar